Jalu : Legenda Timunmas
Judul Film : Timun Mas Genre : Tale/dongeng Rumah Produksi : Emperor Produser ...
http://powerranger-team.blogspot.com/2014/05/legenda-timunmas.html
Judul Film : Timun Mas
Genre : Tale/dongeng
Rumah Produksi : Emperor
Produser : PT Unggul Cipta Piranti
Production manager : Hariyanto
Original Story : Media Bening Enima
Storyboard : Andy Rusmana
Tahun pembuatan : 1993
Durasi Film : 52 menit 29 detik
Kelebihan : Cerita nya menarik
Ada unsur komedinya jadi penonton gak bosan
Kekurangan : Kualitas gambar kurang bagus
Suara pun juga kurang bagus
Karekter :
· Timun Mas
· Raksasa (buto ijo)
· Ibu Timun Mas
· Cemeng (kucing timun mas)
· Kera
· Cindil
· Contong
· Seorang kakek
Sinopsis :
Pada suatu hari timun mas dan cemeng sedang bermain. Timun mas cemeng pun berhenti. Dan meminta timun untuk istirahat. Timun berkata pada cemeng “Cemeng apa mau mu kepadaku?”. Cemeng pun berkata kalau di lapar. Timun pun memanjat pohon dan mengambilkan buah untuk cemeng. Timun pun akan memberikan buah itu cemeng. Tapi tiba-tiba ada seoker kera yang merebut buah itu. Timun pun langsung memanjat pohon dan mengambil buah itu kembali. Tak di sangka timun mas pun jatuh dari pohon. Timun mas pun melemprkan batu kera rah kera itu. Kera itu pun marah. Si cemeng pun ikut mengejek si kera itu. Si kera pun tak terima pun tak terima kemudian melempar buah itu ke arah Timun. Timun pun mendapatkan buahnya kembalu. Kera pun merasa tertipu. Timun pun membagi dua buah itu. Timun memberikan kepada si Cemeng. Timun memanjat pohon dan memberikan setengah buah itu untuk si kera. Si kera pun menerimanya. Timun pun mengajak kera itu untuk berteman. Kemudian si timun mencari kayu bakar. Di sisi lainnya di rumah timun mas. Ibu Timun Mas khawatir anaknya tak kunjung pulang. Dia pun menanyakan kepada Cindil dan Contong. Ibu pun menyuruh Cindil dan Contong untuk mencari Timun Mas. Tetapi mereka tidak mau malah bermain di luar. Selesai Timun ,Cemeng, dan Kera selesai mencari kayu bakar mereka pun berlomba lari untuk pulang ke rumah. Sesampai di rumah, Timun pun langsung menyalami ibunya. Si Cemeng dan Si Kera pun ke lelahan karena berlomba berlari ke rumah timun.
Pada malam harinya, Di rumah Timun. Ibu mu mulai mencemaskan sesuatu hal. Ibu pun menangis dan Timunpun mendengarkan ibunya menangis. Dan ia pun terbangun dari tidurnya. Timun pun mengintip ibu nya. Timun mas merasa penasaran. Si Cindil pun terbangun dan berkata hal yang kurang baik kepada timun. Tiba-tiba cindil pun terjatuh ke perut si cemeng dan si kera. Si cemeng dan si kera pun marah. Tetapi timun melerainya.
Di pagi hari nya timun duduk di samping sawah. Dan dia pun masih merasa panasaran terhadap kata-kata ibunya tadi malam. Cemeng pun menyapa timun. Timun pun tampak resak memikirkan kata-kata ibunya tadi malam. Kemudian si cemeng pun menceritakan sesuatu kepada si timun. “Dulu sebelum kamu ada ibu selalu kesepian di rumah. Anak yang di dambakannya tak kunjung dating. Untuk mengusir kesepianyya di memelihara kami. Tetapi walau bagaimanapun juga kami bukan anak-anak yang di dambakannya. Ibumu mendengar kabar. Di sebuah gua di punggung gunung. Terdapat kekuatan gaib yang selalu sanggup mengabulkan setiap permintaan. Tetaoi kekuatan gaib itu mempunyai syarat agar bias mengabulkan permintaan. Pada suatu malam ibu pun memberanikan diri ke gua tersebut. Ibu pun bertemu kekuatan gaib itu. Ibu pun pinsan. Ternyata kekuatan gaib itu adalah seorang raksasa. Akhirnya dia siuman dan ketakutannya sedikit menghilang. Ibu mulai mengutarakan maksud dan tujuan kedatangannya. Dengan senang hati mahkluk raksasa itu mau mengabulkan permintanyya. Tanpa pikir panjang ibu pun menyanggupi persyaratan raksasa tersebut.
Setelah cemeng selesai bercerita tiba-tiba terdengar suara minta tolong. Timun pun menghampirinya. Ternyata ada seorang kakek terjatuh. Timun pun langsung menolongnya. Setelah timun menolongnya tiba2 kakek itu menghilang. Tiba Cindil dan Contong mengejek timun mas hingga ia naik pitam. Cindil pun membeberkan kalau syarat yang di setujui ibu nya adalah bahwa timun mas akan di makan si raksasa. Timun pun berlari sambil menangis.
Setelah timun mas lari tiba-tiba timun mas bertemu kakek yang di tolongnya tadi. Timun pun mengobrol dengan kakek itu. Tiba-tiba mereka di kejutkan dengan si cindil dan si contong yang lari terbirit-birit. Tiba kakek itu menghilang kembali. Timun pun akhirnya pulang ke rumahnya. Dia langsung bertanya kepada ibunya. Tanda basa basi ibu timun pun menceritakan tentang raksasa itu. Ibu timun pun memberikan sesuatu yang di berikan kakek tadi kepada timun untuk menghadapi raksasa itu.
Pada keesokan harinya. Timun pun bergegas untuk lari. Dan tak lupa berpamitan dengan ibunya , si cemeng dan si kera. Si raksasa pun mulai keluar dari gua nya untuk menghampiri ibu timun mas untuk menagih janjinya.
Akhirnya raksasa pun sampai di rumah ibu timun dan menagih janjinya. Raksasa pun itu marah karena ibu sang timun mas tidak menepati janjinya. Ternyata bekal sakti timun mas tertinggal di rumah. Dan akhirnya si kera pun mengambilnya dan mengantarkannya ke timun mas.
Tetapi si cindil malah bekerja sama dengan raksasa dan memberi tahu di mana timun mas melarikan diri. Timun mas pun kelelahan dan dia pun istirahat sejenak di bawah pohon.
Akhirnya raksasa menemukan timun mas dan mengejarnya. Timun mas pun menemui jalan buntu. Dia membuka bekal saktinya. Tetapi bekal itu ternyata isinya pasir. Timun mas pun sudah terkepung oleh timun mas. Kemudia bekal pasir tadi di lemparkan ke muka buto ijo. Cindil dan Contong pun terjatuh. Lalu timun mas menyelamatkan mereka dan melarikan diri lagi. Setelah timun mas berhenti, Cindil dan Contong pun mengaku kalo mereka yang menukar bekal sakti milik timun mas. Timun mas pun tak memperdulikan hal tersebut dan mulai melarikan diri lagi.
Tak di sangka timun pun terjatuh kedalam jurang. Tetapi cindil dan contong tak jatuh ke jurang. Mereka pun malah bertemu dengan buto ijo. Mereka pun panik, cindil pun mencoba untuk menipu raksasa itu. Tetapi raksasa itu tak bias di tipu dengan mudah. Si kera pun mendengar suara raksasa itu. Sesampai di tempat raksasa itu berada si kera pun melempar bekal sakti kepada timun mas.
Akhirnya timun mas mendapatkan bekal saktinya kembali. Ia pun melempar biji cabai ke arah raksasa. Setelah di lempar dan jatuh tepat di bawah raksasa itu. Biji cabai itu pun langung menjadi pohon yang besar. Dan si raksasa pun terlempar akibat terkena pohon yang besar itu. Setelah itu, tumbuhlah pohon berduri yang banyak. Si raksasa itu pun terjebak dalam kumpulan pohon berduri itu dan mencoba untuk melepakan diri. Dan akhirnya raksasa berhasil meloloskan diri dari pohon-pohon berduri itu.
Sesampai di ujung tebing timun mas pun langsung lonjat dan mendarat di sungai. Raksasa yang mengejar timun mas pun malah terjatuh dari atas tebing dan masuk ke sungai. Timun mas pun melempar isi dari bekal saktinya. Setelah di lembar keluar air yang sangat begitu banyak. Timun mas pun berlari. Timun mas pun akhirnya melewati sungai raksasa pun tak tinggal diam. Sesampai raksasa itu di sungai timun mas pun memanjat pohon dan melempar bekal sakti terakhirnya. Dan itu keluar cairan berwarna. Akhirnya si raksasa terjebak dan tenggelam. Timun mas pun dapat elarikan diri dengan selamat.